Aritmia jantung adalah gangguan irama jantung yang bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia. Gangguan ini terjadi ketika denyut jantung tidak berdetak dengan teratur, baik terlalu cepat (takikardia) maupun terlalu lambat (bradikardia). Aritmia jantung bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, stroke, atau bahkan kematian mendadak.
Untuk mendiagnosis aritmia jantung, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, elektrokardiogram (EKG), dan tes pemantauan jantung seperti holter monitor atau event recorder. Jika terjadi kecurigaan adanya aritmia jantung, dokter akan merujuk pasien untuk menjalani tes tambahan seperti echo cardiogram atau tes stres.
Pencegahan aritmia jantung dapat dilakukan dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti menghindari merokok, membatasi konsumsi alkohol dan kafein, serta mengelola stres. Selain itu, penting juga untuk mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol, dan diabetes.
Perawatan aritmia jantung tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan irama jantung. Beberapa metode perawatan yang umum dilakukan adalah dengan obat-obatan antiaritmia, prosedur ablatif seperti kateter ablasion atau pemasangan alat pacemaker, dan terapi listrik seperti kardioversi atau defibrilasi.
Penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung jika Anda mengalami gejala aritmia jantung seperti detak jantung yang tidak teratur, nyeri dada, pusing, atau sesak napas. Dengan pemahaman yang baik tentang aritmia jantung, diagnosis yang tepat, pencegahan yang baik, dan perawatan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan jantung kita dan mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi.